Jumat, 06 Juni 2008

REFORMASI BIROKRASI

ARTIKEL PENGEMBANGAN ORGANISASI


“Pengembangan Organisasi Lewat Reformasi Birokrasi

(PNS – Renumerasi Sebagai Langkah Awal)”


Salah satu penyebab bangsa ini jatuh dalam krisis berkepanjangan adalah karena kinerja birokrasi (PNS) yang lamban, tidak professional dan bahkan koruptif. Banyak investor asing hengkang dan enggan berinvestasi karena lamban dan korupnya birokrasi di Indonesia. Karena itu, pemerintah sejak awal bertekad melakukan reformasi birokrasi. Namun, reformasi birokrasi yang diharapkan itu, hingga kini belum mendatangkan hasil maksimal. Birokrat seperti sebuah batu besar dan keras yang sulit dipecahkan hanya dengan kekuatan sebuah palu kecil. Reformasi birokrasi membutuhkan cara baru dengan kekuatan yang lebih besar pula.

Kunci keberhasilan dalam mereformasi birokrasi adalah dengan pemberdayaan SDM yang ada didalamnya, yaitu dengan memberikan inspirasi kepada orang lain dengan memenuhi kebutuhan dasar orang tersebut. Jika seseorang merasa bahwa kebutuhannya dapat terpenuhi dengan menjalankan apa yang diminta, maka tentunya dia akan terinspirasi untuk mempersembahkan karyanya yang terbaik. Sebaliknya, jika ia merasa bahwa kebutuhannya belum bisa terpenuhi sepenuhnya, maka konsentrasinya pada pekerjaan pun tidak akan penuh, karena ia akan membagi perhatiannya untuk mencari kesempatan lain yang dapat membantu memenuhi kebutuhannya. Harus kita akui bahwa bila dibandingkan dengan negara lain, maka kesejahteraan PNS kita saat ini adalah yang paling rendah. Salah satu penyebab yang paling besar kontribusinya terhadap kinerja PNS yang rendah, adalah masalah remunerasi, atau kesejahteraan PNS. Karena kinerja dan renumerasi mempunyai hubungan timbal balik. Ketika kesejahteraan PNS tidak mencukupi, maka PNS tidak akan bekerja sepenuh hati.

Memang kinerja PNS tidak semata-mata ditentukan oleh renumerasi. Tapi renumerasi adalah hal yang sangat fundamental. Selain renumerasi, adalah harus ada perbaikan penilaian kinerja terhadap PNS. Penilaian prestasi kerja selama ini cenderung hanya untuk kenaikan pangkat. Jika terjadi kenaikan pangkat pun, insentif yang diterima sangat kecil, hal ini sangat tidak memotivasi PNS untuk berkarier dengan baik. Mereka akan cari tambahan di luar.

Sebenarnya reformasi birokrasi telah lama dicanagkan, namun terlihat seperti tidak ada keseriusan pada pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi secara fundamental. Reformasi birokrasi dilakukan hanya seperti teori tambal sulam. Ada yang kurang ditambal, sehingga tidak memperlihatkan hasil maksimal. Reformasi birokrasi memang harus dilakukan secara holistik, menyeluruh. Mulai dari pendekatan rekruitmen hingga penilaian kinerja. Dan upaya yang harus dilakukan untuk mereformasi birokrasi, mau tidak mau, harus dimulai dari renumerasi.



Ismi Ifarianti Avisena

F1B006056





Tidak ada komentar:

Powered By Blogger