Senin, 05 Mei 2008

Kelompok Re-Code Your Change DNA IV

F1B006052 SITI FATIMAH
F1B006054 SEPTIAN ROLIK R
F1B006055 HINDARWAN
F1B006056 ISMI IFARIANTI AVISENA
F1B006057 GALIH CHANDRA ASMARA
F1B006059 WAHYU ARDIANAWATI
F1B006061 DWI YUSTINA PRABANDARI

31 komentar:

Qurray_yoen mengatakan...

memang menarik kalau kita membahas mengenai perubahan. karena di dunia ini tidak ada sesuatu pun yang tidak berubah. dan perubahan yang diharpakan pun selalu perubahan kearah yang lebih baik.

dalam melakukan perubahan, sebuah institusi pasti melalui beberapa fase, yaitu: unfreezing, change, dan freezing. tolong jelaskan dan beri contoh konkret dari fase-fase tersebut sesuai dengan pembahasan dari makalah kelompok kalian. terima kasih and good luck!


dari: Qurrotul A'yuni (F1B006041)

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

Septian Rolik R F1B006054

Semua organisasi pasti akan berubah dan memang akan mengalami fase unfreezing (mengatahui konsep yang dilakukan kurang efektif), change (mencoba menerapkan konsep yang dianggap lebih efektif), dan freezing (melakukan dan menetapkan konsep tersebut menjadi konsep baru yang memang dipandang efektif).

Pada makalah dan blog kami yang membahas tentang perubahan dari sebuah organisasi yang bersifat institusi (lembaga negara) menjadi bersifat korporat (perusahaan), terdapat contoh kasus yang dapat dipergunakan sebagai jawaban pertanyaan Anda.

Terima kasih atas komentar Anda.

deeyaa imoet mengatakan...

dalam makalah anda mengatakan Re-Orientasi OCEAN Menumbuhkan sikap-sikap positif dalam pembaharuan seperti keterbukaan terhadap hal-hal baru, penempatan nilai-nilai kedisiplinan, etos kerja dan kreatifitas. Proses re-orientasi OCEAN ini membutuhkan penanganan yang serius karena karena re-orientasi ini harus mampu membedakan antara ”say-belief” (apa yang diucapkan) dengan ”do-belief” (apa yang dilakukan). Say-belief umumnya agak berhubungan dengan apa yang dilakukan dalam tes-tes psikologi pada saat seorang karyawan baru akan diterima bekerja. yang menjadi pertanyaan apabila Re-Orientasi OCEAN di terapkan dalam organisasi publik apakah tes yang digunakan dalam merekrut karyawan baru(cpns) sudah sesuai dengan prinsip
Re-Orientasi OCEAN, tolong jelaskan dan apabila menurut anda tidak sesuai tolong berikan solusinya!
dari NADIA(F1BOO6092)

wahyuardianawati mengatakan...

WAHYU ARDIANAWATI (FIB006059)

menanggapi pertanyaan NADIA, mengenai
apabila Re-Orientasi OCEAN di terapkan dalam organisasi publik apakah tes yang digunakan dalam merekrut karyawan baru(cpns) sudah sesuai dengan prinsip
Re-Orientasi OCEAN...

proses penerimaan Pegawai Negeri Sipil, saya nilai sudah melalui proses yang baik yang sesuai dengan prinsip Re-Orientasi Ocean walaupun dalam proses pelaksanaan masih terdapat penyimpanngan yaitu praktek Kolusi dan Nepotisme.
seseorang harus melalui seleksi yang ketat untuk dapat diterima menjadi PNS. Pertama orang itu harus memenuhi syarat administratif. kemudian dia baru bisa mengikuti tes seleksi tertulis. jelaslah yang dicari adalah orang yang mempunyai pengetahuan luas.setelah dia lolos tes tertulis dia akan melalui tahap (say belief), dilakukan tes psikologi. dari situ bisa dilihat gambaran secara umum tentang diri seseorang. setelah dia dinyatakan diterima menjadi pegawai negeri sipil, dia tidak langsung menjadi pegawai. status dia baru calon pegawai negeri sipil.dia masih melalui proses (do belief) atau dilakukan masa uji coba. dalam birokrasi dikenal sebagai masa Pra Jabatan. seseorang akan ditempatkan pada bidang tugas tertentu dan disitu akan dilihat bagaimana kemampuan seseorang, sifat seseorang, kapabilitas seseorang dan diawasi untuk dilakukan penilaian. jika memuaskan maka dia akan dapat diangkat menjadi pegawai negeri sipil, begitu juga sebaliknya.
jadi dapat disimpulkan bahwa dalam perekrutan PNS sudah menerapkan Proses re-orientasi OCEAN.

FOOTBALLOVER mengatakan...

pelaksanaan perubahan dalam organisasi memang tidak lepas dari tahap unfreezing,changing, dan freezing.yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana ketika pada tahap changing terjadi keputusasaan terhadap sesuatu hal yang baru tersebut dan bagaimana untuk mencapai tahap freezing jika terjadi situasi seperti itu..?

Bahtiar Tofik Rivai (F1B006014)

Kelompok 5 mengatakan...

Makalah anda menjelaskan bahwa
"dalam perkembangannya budaya korporat lebih mengedepankan etika dan sistem nilai untuk membentuk kepribadian organisasi"..
trus masalahnya "bagaimana mengatasi buruknya pelayanan badan2 yang tidak mengutamakan kepuasan pelanggan,kan kalau tidak mengutamakan kepuasan pelanggan IMAGE badan tsb akan jelek?
apakah smua organisasi mengedepankan etika dan sistem nilai?

Kelompok 5 mengatakan...

Makalah anda menjelaskan bahwa
"dalam perkembangannya budaya korporat lebih mengedepankan etika dan sistem nilai untuk membentuk kepribadian organisasi"..
trus masalahnya "bagaimana mengatasi buruknya pelayanan badan2 yang tidak mengutamakan kepuasan pelanggan,kan kalau tidak mengutamakan kepuasan pelanggan IMAGE badan tsb akan jelek?
apakah smua organisasi mengedepankan etika dan sistem nilai?

EUIS AENILAWATI F1B006062

dsiajah mengatakan...

Ada 4 komponen yang membentuk ”pikiran” organisasi yang memerlukan treatment Re-Code, salah satunya adalah Re-Code Individu.Re-Code Individu, dilakukan dengan mengecek kadar OCEAN. tolong jelaskan mengecek kadar OCEAN tu seperti apa seh?? Makasih....^_^
Desi Handayani F1B006011

Unknown mengatakan...

dalam makalah, anda menjelaskan tentang organisasi ( re-code oraganisasi )didalamnya menjelaskan tentang perubahan organisasi
mungkin bnyk sekarang organisasi2 yang mengalami perubahan namun masih ada organisasi yang masih terbiasa hidup dalam tradisi lama dan suasana yang rutin seperti yang dilakukan senior2nya,dan mereka mulai menjadi robot yang bergerak mekanistik, tanpa perlu lagi berpikir dan menggunakan nurani
atau perasaan.ada pesan dari laura dan al rise yang sangat sederhana Mereka yang sudah berada di organisasi yang besar (big companies) cenderung terbelenggu oleh kebiasaan (the way they are). Mengapa Anda bekerja seperti itu? Jawabnya, "Karena kemarin kita
bekerjanya juga seperti itu." Kita akan terbelenggu oleh tradisi oleh karena itu apa yang harus dilakukan agar belenggu tradisi itu tidak terjadidan tidak timbul bahaya yang akan mengganggu organisasi tersebut?
dan bagaimana cara untuk memberikan perubahan kepada organisasi yang masih mengikuti tradisi seniornya??

Yoga Aris Pirdaus (F1B006009)

as4eve mengatakan...

Dalam makalah kelompok anda, dikatakan bahwa :

Desain organik umumnya hanya dapat berlangsung sementara, karena suatu ketika orang-orang yang bekerja akan lebih dikuasai oleh subconcious mind (alam bawah sadar) sehinga berevolusi menjadi rutin dan birokratik. Hal ini menyebabkan orang-orang ini akan membentuk kebiasaan atau hard code (hard wiring), dan lama-lama kitapun akan dibelenggu oleh kebiasaan-kebiasaan itu. Organisasi yang demikian berubah menjadi mekanistik, sehingga setiap 10-20 tahun sekali organisasipun harus direkayasa ulang, di re-orientasi dan di re-desain. Proses re-code diperlukan secara berkala. Selain keseluruhan organisasi, masing-masing divisi atau bagian dari organisasi juga dapat memiliki keunikan dalam proses pengambilan keputusan dan pekerjaannya. Contoh divisi akunting, produksi dan keuangan dapat bersifat mekanistik dan konseruatif serta devisi pemasaran, penjualan dan SDM yang bersifat organik.

yang saya tanyakan adalah, apabila sebuah organisasi yang telah menjadi organisasi mekanistik dalam kurun waktu 10-20 tahun tidak direkayasa ulang atau mungkin dapat diartikan lebih dari 30 tahun baru direkayasa ulang, apa dampak yang akan terjadi kemudian dalam sebuah organisasi? tolong jelaskan..

makasih yaa...


SEPTIANA WIDYANING RATNA
F1B006002
keloga.blogspot.com / change3

Recode Change DNA VI mengatakan...

assalamualaikum.............
Dhien mau tanya nih sama kelompok kalian, boleh kan...?
Organisasi, baik struktur, linkage, boundary, maupun climate dapat membelenggu orang-orang hebat sehingga kinerja tidak optimal. Dengan kata lain, diperlukan upaya-upaya untuk mengeksplorasi “current reality” yang ada pada setiap orang sebelum melangkah lebih jauh dalam strategi. Itulah peran Re-Code.
Oleh sebab itu organisasi harus memiliki cara-cara khusus untuk menuju pada perubahan yang akan dicapai. Salah satunya dengan budaya korporat.
1. Bagi suatu organisasi seberapa besarkah peran budaya korporat tersebut?
2. Upaya-upaya untuk mengeksplor current reality itu seperti apa contohnya, tolong anda jelaskan dengan contoh yang konkrit dan sesuai.
Terima kasih.....

DHIEN SHAMATA
F1B006072

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

HINDARWAN F1B006055

menanggapi pertanyaan Bahtiar,
bila terjai keputusasaan dalam proses changing, maka seseorang individu atau organisasi akan mengalami suatu kegagalan. Bila itu terjadi pada suatu individu maka dia tidak mampu memenuhi suatu kemampuan baru yang dibutuhkan pada waktu itu. Dia tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan lingkungannya yang baru.
Sementara bila keputusasaan terjadi pada suatu organisasi maka organisasi itu tentunya akan mengalami kepunahan karena dalam perkembangannya bila organisasi tidak mampu mengaplikasikan budaya baru yang sesuai atau yang sedang dibutuhkan tentu organisasi akan tidak dapat melanjutkan kehidupannya.

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

HINDARWAN F1B006055

Menaggapi pertanyaan dari kelompok 5, yang dimaksud disini adalah budaya korporat adalah suatu budaya yang mengandung nilai-nilai profesionalisme dan pelayanan yang didambakan semua orang karena dalam budaya ini terdapat pemisahan kekayaan organisasi dengan individu, pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan pelaksana, mengutamakan kepentingan pelanggan, adanya pertanggungjawaban, transparasi,dan adanya upaya regenerasi berkelanjutan.
Budaya ini baru dilaksanakan oleh korporatisasi atau perusahaan.
Untuk mengatasi buruknya pelayanan-pelayanan pada Badan-badan Pemerintah ini maka diharapkan Badan-badan dan Instasi Pemerintah dapat menggunakan atau dikelola berdasarkan prinsip-prinsip budaya korporat ini.

Tidak semua organisasi mengedepankan etika dan sistem nilai karena budaya korporat digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Sementara Badan-badan Pemerintah Belum semuanya menggunakan budaya ini bahkan boleh dibilang masih birokratik.
hanya saat ini yang ditekankan adalah diharapkan badan-badan pemerintah ini dapat dikelola dengan budaya koorporat yang mengedepankan etika dan sistem nilai.

wahyuardianawati mengatakan...

Wahyu Ardianawati (F1B006059)

menjawab pertanyaan dari kelompok 5 yakni:

bagaimana mengatasi buruknya pelayanan badan2 yang tidak mengutamakan kepuasan pelanggan,kan kalau tidak mengutamakan kepuasan pelanggan IMAGE badan tsb akan jelek?
apakah smua organisasi mengedepankan etika dan sistem nilai?

Jawabnya adalah:
Etika dan sistem nilai mutlak diperlukan dalam sebuah organisasi. etika mengatur bagaimana setiap individu yang ada dalam organisasi harus berbuat, bertindak dan berhubungan dengan individu lain di dalam maupun di luar organsaisi. sistem nilai mendeskripsikan bagaimana organsiasi tersebut harus bergerak dan menjalankan tugas dan fungsi organsiasi itu.
tidak mungkin ada suatu organisasi ingin dikatakan buruk oleh orang, sama saja dia mau bunuh diri kan??lalu masalahnya anda melihat organisasi publik yang memberikan pelayanan buruk dan tidak mengutamakan kepuasan pelanggan.hal itu tidak mungkin terjadi di organsiasi privat atau swasta. lalu kenapa di organisasi publik seperti itu??
jelas karena sumber daya yang dimiliki bobrok, tidak ada keinginan untuk bekerja dengan benar dan anda tau sendiri bagaimana keadaan organisasi publik (pemerintahan) yang ada di Indonesia.

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

HINDARWAN F1B006055

Menanggapi pertanyaan dari Desi Handayani,
mengukur kadar OCEAN disini adalah mengetahui sifat-sifat, kemauan dan kemampuan seorang individu. dalam sebuah Organisasi Pemimpin bekerja dengan para bawahannya. Pemimpin disini juga harus teliti mengatur bawahannya untuk dapat bekerja dengan efektif.
Untuk dapat bekerja dengan efektif ini diperlukan pemahaman akan sifat-sifat para bawahannya karena setiap orang tentu memiliki kemampuan dan kepentingan yang berbeda saat dia mau menjadi anggota dan setelah menjadi anggota. Orang-orang yang akan dinilai dibagi dalam berbagai kelompok kecil yang diberi tugas-tugas dalam kurun waktu tertentu dan selama itu mereka di observasi. Setelah mengetahuio hasil observasi tersebut, tentunya Pemimpin dapat mengelompokan para bawahannya kedalam kelompok-kelompok tertentu yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuannya, atau juga dapat dipindahtugaskan, dan bahkan dapat diberhentikan jika tidak sesuai lagi dengan yang dibutuhkan.
Perlu diperhatikan juga bahwa seseorang yang pada saat mau masuk sebuah organisasi tentu kondisinya akan berbeda saat dimana orang tersebut sudah menjadi anggota organisasi tersebut. Karena seseorang akan terus berproses dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya dan dalam proses interaksi itu akan menyebabkan suatu pengaruh.

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

Septian Rolik R (F1B006054)

Menjawab pertanyaan dari Sdri. DHIEN SHAMATA F1B006072
1. Bagi suatu organisasi seberapa besarkah peran budaya korporat tersebut?
Budaya Korporat dimaksudkan membentuk budaya Korporasi yang pada dasarnya mempunyai spirit, salah satunya adalah pertanggungjawaban dan yang lain dapat dibaca sendiri (oke....), spirit ini dapat membantu sebuah organisasi baik institusi (lembaga negara) maupun organisasi lain dalam mengatur dan mengembangkan organisasinya sehingga sesuai dengan tuntutan yang ada atau dapat beradaptasi. Dengan semangat profesionalisme yang kreatif dan inovatif akan membuat tingkat produktivitas dan pelayanan akan meningkat.
2. Upaya-upaya untuk mengeksplor current reality itu seperti apa contohnya, tolong anda jelaskan dengan contoh yang konkrit dan sesuai ?
Eksplorasi current reality merupakan peran dari Re-Code, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan budaya korporat yang akan membentuk perilaku-perilaku korporasi yang menuntut adanya profesionalisme. Sebagai contoh ialah meningkatnya kepentingan pelanggan sebagai salah satu spiritnya, maka dengan sendirinya melalui sistem yang ada, orang-orang didalamnya akan semakin profesional dan kreatif serta inovatif dalam mengembangkan diri demi tercapainya hal itu.
Thank u.....

kurnia romadona mengatakan...

alam kajian anda dikatakan bahwa Meski korporatisasi dijalankan pada korporasi (perusahaan), belakangan ini muncul tuntutan-tuntutan yang sangat kuat agar badan-badan milik pemerintah dan yayasan juga dikelola berdasarkan prinsip-prinsip korporasi. koordinasi seperti apa yang harus dilakukan antara pihak swasta dan pemerintah?

kurnia romadona mengatakan...

dalam kajian anda dikatakan bahwa Meski korporatisasi dijalankan pada korporasi (perusahaan), belakangan ini muncul tuntutan-tuntutan yang sangat kuat agar badan-badan milik pemerintah dan yayasan juga dikelola berdasarkan prinsip-prinsip korporasi. koordinasi seperti apa yang harus dilakukan antara pihak swasta dan pemerintah?
kurnia romadona_F1B004033

vhaa mengatakan...

Siti Fatimah (F1B006052)

Menanggapi pertanyaan dari sdr Yoga Aris Pirdaus (F1B006009)tentang apa yang harus dilakukan agar belenggu tradisi itu tidak terjadi dan tidak timbul bahaya yang akan mengganggu organisasi tersebut?
dan bagaimana cara untuk memberikan perubahan kepada organisasi yang masih mengikuti tradisi seniornya??


Ada banyak cara yang yang dapat digunakan untuk mengubah organisasi tersebut, antara lain:
1. Re Code individu,dengan cara mengukur kadar OCEAN yang terdapat dalam setiap individu.
2. Re Code CEO, berkaitan dengan kepemimpinan.Seorang CEO harus mampu bekerja sama dengan bawahannya, dan seorang CEO harus dapat merekonstruksi kembali timnya, memberi mereka semangat, meningkatkan kompetensi, mengembangkan kapabilitas, mendorong untuk berfikir dan bekerja dengan sepenuh hati.Dengan kata lain, bahwa seorang pemimpin bukan hanya mencetak pengikut(followers), malainkan membentuk anak buahnya menjadi pemimpin yang baru lainnya(self leaders).Jadi dalam mengubah organisasi tersebut diperlukan adanya keseimbangan kerja sama antara individu dan pemimpinnya.

Terima kasihhhhh....

vhaa mengatakan...

Siti Fatimah (F1B006052)

Menanggapi pertanyaan dari SEPTIANA WIDYANING RATNA
F1B006002
tentang sebuah organisasi yang telah menjadi organisasi mekanistik dalam kurun waktu 10-20 tahun dan tidak direkayasa ulang atau mungkin dapat diartikan lebih dari 30 tahun baru direkayasa ulang, apa dampak yang akan terjadi kemudian dalam sebuah organisasi.

Apabila organisasi tersebut tidak melakukan rekayasa ulang maka akan berdampak pada produktivitas dari organisasi tersebut, Karena produktivitas juga dapat di tentukan oleh bentuk dan desain dari organisasi, sehingga yang akan terjadi adalah menurunnya produktivitas dari organisasi karena masih menggunakan sistem organisasi yang lama yang ketinggalan zaman. Padahal proses re-Code mutlak diperlukan dalam sebuah organisasi dan proses Re-Code sendiri diperlukan secara berkala dalam organisasi apabila oeganisasi tersebut masih ingin bertahan.

Blog Administrasi Negara mengatakan...

Di dalam makalah saudara disebutkan bahwa insentif yang diberikan pada pegawai akan sangat menentukan seperti apa perilaku karyawan atau pegawai baik di dalam maupun di luar organisasi. Yang ingin saya tanyakan adalah bentuk insentiv yang paling mempengaruhi perilaku karyawan contohnya seprti apa??

Terima Kasih

JATI PRIYO UTOMO (F1B006035)

Galih mengatakan...

Galih Ginanjar Jatnika
F1B005003
Budaya korporat tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus di imbangi dengan perilaku organisasi yaitu pikiran yang dibentuk dari pikiran-pikiran individu yang sifatnya saling berinteraksi.
sebut dan jelaskan pikiran-pikiran tersebut...???
dimakalah anda disebutkan bahwa perubahan organisasi atau institusi dipengaruhi oleh faktor dari luar organisasi yang dapat memacu kearah positif,,jelaskan???

wahyuardianawati mengatakan...

Wahyu Ardianawati (F1B006059)

Menanggapi pertanyaan dari kurnia romadona yakni:
dalam kajian anda dikatakan bahwa Meski korporatisasi dijalankan pada korporasi (perusahaan), belakangan ini muncul tuntutan-tuntutan yang sangat kuat agar badan-badan milik pemerintah dan yayasan juga dikelola berdasarkan prinsip-prinsip korporasi. koordinasi seperti apa yang harus dilakukan antara pihak swasta dan pemerintah?


Ialah:
adanya paradigma NPM (New Publik Management)telah sedikit banyak membuka mata birokrasi untuk segera memperbaiki sistem pelayanan kepada masyarakat yang mengarah pada perbaikan mutu dan standar pelayanan. organisasi privat/swasta yang selama ini melaksanakan korporasi telah terbukti dapat memuaskan anggota dan customernya sehingga mendorong pemerintah untuk menjalankan adanya korporatisasi dalam pemerintahan.
dalam negara terdapat 3 komponen penting yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta. antara ketiga komponen tersebut pasti melakukan hubungan interaksi yang timbal balik. pemerintah dan swasta sangat erat kaitannya, pemerintah meberikan regulasi, aturan main dan tempat (dalam bentuk Peraturan Perundang-Undangan) untuk swasta dapat menjalankan aktivitasnya. begitu juga sebaliknya,swasta memberikan kontribusi yang penting untuk negara dan pemerintahan yaitu dalam menjalankan roda perekonomian.swasta menghasilkan produk barang dan jasa yang dapat dipakai untuk menjalankan pemerintahan. koordinasi yang terbentuk yaitu adanya hubungan timbal balik antara pemerintah dan swasta.

wahyuardianawati mengatakan...

Wahyu Ardianawati (F1B006059)


menjawab pertanyaan dari :JATI PRIYO UTOMO
Jawab:
insentif diperlukan untuk memacu dan memotivasi kerja karyawan. insentif yang paling berpengaruh yaitu berupa reward yang diberikan atas prestasi kerja dia. reward bisa diberikan berupa fasilitas perumahan, trasportasi dsb. atau juga dalam bentuk uang dan kenaikan gaji.bentuk insentif yang paling berpengaruh yang berbentuk materi disamping penghargaan.

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

Septian Rolik R (F1B006054)

Menanggapi pertanyaan dari Sdr. Galih Ginanjar Jatnika

1. Pikiran dari setiap individu tentulah berbeda, mereka yang ada dalam kelompok seperti dalam organisasi tentunya setiap saat akan berinteraksi. Salah satu contohnya ialah setiap orang berbeda dalam berimajinasi dan berkreatifitas yang dalam bekerjasama / berorganisasi tentunya akan saling berinteraksi dalam rangka mengembangkan organisasinya.
Pikiran yang lain, misalnya percaya diri, mempercayai, dan kooperatif.

2. Setiap perubahan tentunya dipengaruhi oleh 2 faktor, internal dan eksternal. Faktor eksternal / luar organisasi juga sangat menentukan arah dari perkembangan organisasi, misalnya saja adanya sebuah kebijakan / rule of law & regulasi baru dari pemerintah yang mengatur tentang perlindungan pegawai yang akan membuat organisasi privat misalnya menetapkan kebijakan keamanan pekerja melalui asuransi keselamatan kerja. Dengan adanya hal itu, organisasi akan berusaha memberdayakan benar-benar para pegawainya, karena organsisasi telah mengeluarkan cost. Hal ini akan mendorong ke arah positif yang semakin meningkatkan tingkat pemberdayaan pada pegawai yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat profesionalisme dan tercapainya tujuan organisasi.

Terima kasih banyak atas pertanyaanya, semoga jawaban ini cukup membantu.

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

Ismi Ifarianti Avisena F1B006056

menanggapi pertanyaan Bahtiar, dan sedikit menambahkan jawaban dari Hindarwan...

sebelum keputusasaan tersebut terjadi pada tahap changing, baiknya perusahaan melihat terlebih dahulu kapasitas serta kualitas yang ada didalam organisasinya, sampai batas mana organisasi tersebut dapat mengikuti perubahan yang sedang dan akan terjadi. jika keputusasaan tersebut sudah terlanjur terjadi hendaknya organisasi meninjau kembali tujuan-tujuan yang hendak dicapai, namun tetap dalam koridor usaha pengadaptasian terhadap hal baru yang menuju kepada perkembangan (organisasi).

semoga bisa sedikit membantu...
terimakasih....

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

menanggapi pertanyaan dari
Euis Aenilawati

"bagaimana mengatasi buruknya pelayanan badan2 yang tidak mengutamakan kepuasan pelanggan,kan kalau tidak mengutamakan kepuasan pelanggan IMAGE badan tsb akan jelek?
apakah smua organisasi mengedepankan etika dan sistem nilai?

Pada dasarnya ketika suatu organisasi atau suatu badan dibentuk dan menghendaki eksistensinya tetap terjaga, maka kepuasan pelanggan adalah prioritas utamanya.

Ketika dalam suatu badan terdapat buruknya pelayanan dan cenderung tidak mengutamakan kepuasan pelanggan. Tentu saja hal tersebut akan memunculkan image jelek. Maka perlu adanya evaluasi terhadap kondisi badan tersebut dan dicari penyebab buruknya pelayanan. Kemudian diambil sebuah kebijakan yang tepat.

Etika dan sistem nilai pada suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting, dan merupakan kepribadian dari suatu organisasi. Etika mengatur bagaimana setiap individu yang ada dalam organisasi harus berbuat, bertindak dan berhubungan dengan individu lain di dalam maupun di luar organsaisi. sistem nilai mendeskripsikan bagaimana organsiasi tersebut harus bergerak dan menjalankan tugas dan fungsi organsiasi itu.



Galih Chandra Asmara
F1B006057

arif mengatakan...

Dalam kesimpulan kelompok anda dijelaskan bahwa Perubahan pada Instansi atau Organisasi sangat mungkin dipengaruhi pada faktor-faktor yang berasal dari luar organisasi ataupun lingkungan luar dari organisasi yang bias membawa pada perubahan yang menuju arah positif atau arah yang baik dan sehat untuk sebuah organisasi.Yang mau saya tanyakan, kenapa faktor eksternal / lingkungan luar organisasi lebih berpengaruh dibanding faktor internal/lingkungan di dalam organisasi terhadap perubahan suatu instansi/organisasi? Tolong penjelasannya dari kelompok anda! terima kasih.
dari: ARIFUDDIN KURNIAWAN
(F1B004042)

indra mengatakan...

Dalam kesimpulan kelompok anda dijelaskan bahwa, Perilaku organisasi juga menuntut adanya beberapa tambahan yang dapat membantu pada proses perubahan yaitu adanya individu (Re-Code The Individu), pemimpin (Re-code The CEO), dan Organisasi (Re-Code Organisasi) bahwa ketiga unsur tersebut memberi pengaruh yang baik terhadap perubahan. Yang mau saya tanyakan, apakah ketiga unsur tersebut telah memberi perubahan dalam organisasi di Indonesia? Berikan contoh konkretnya!
Dari: INDRA WARDANA (F1B004083)

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

Septian Rolik R (F1B006054)

Menjawab pertanyaan dari Sdr. ARIFUDDIN KURNIAWAN (F1B004042)

Pada hal ini, sebenarnya dituliskan "dapat" dan bukan lebih. Tapi sebagai sebuah organisasi tentunya dalam perjalannya akan dipengaruhi lingkungan internal dan eksternal, setiap aspek dalam besarnya pengaruh tergantung dari sebesar apa organisasi dapat merespon tuntutan yang diberikan. Kalau Anda bertanya mengapa faktor eksternal lebih mempengaruhi, kemungkinan organisasi itu adalah organisasi terbuka yang sangat respon terhadap lingkungan yang akan menyesuaikan diri dan juga berlaku sebaliknya pada organisasi tertutup.

Terima kasih banyak.

Re-code Your Change DNA IV mengatakan...

Septian Rolik R (F1B006054)

Menjawab pertanyaan dari Sdr. INDRA WARDANA F1B004083

Re-Code The Individu, Re-code The CEO, dan Re-Code Organisasi masing-masing mempunyai langkah dan cara dalam pelaksanaanya. Kalau ditanya mengenai organisasi di Indonesia, tentunya sudah ada dan ada yang belum. Organisasi privat misalnya ada pada contoh kasus dalam kelompok kami, setiap langkah yang dilakukan PT Bogasari Flour Mills merupakan implementasi dalam rangka melakukan ke tiga Re-Code diatas. Setiap langkah akan segera mempengaruhi langkah berikutnya karena merupakan suatu rangkaian dalam melakukan perubahan.

Terma kasih banyak.

Powered By Blogger